saat mereka menjadi saksi

alhamdulillah, setelah sekian lama tidak meninggalkan tulisan disini, saya akhirnya bisa menulis juga.

Beberapa waktu lalu saya mendengarkan sebuah muratal yang indah dari syeikh Mishary rashid:

kemudian saya jadi teringat dengan negara tempat saya berasal, indonesia….

apa hubungannya ya, indonesia dengan surat ini…(hmmmmm)..

Indonesia.. sebuah negeri yang dulu waktu jaman saya masih SD oleh guru saya pasti disebut sebagai zamrud katulistiwa. Dengan segala kekayaan alamnya, dari sejak SD, anak-anak indonesia diberikan penjelasan tentang begitu kayanya negeri Indonesia.

Ok, tapi tulisan ini tidak akan membahas tentang kekayaan negeri Indonesia 😀

saya sangat tertarik melihat perkembangan politik yang sedang terjadi di indonesia, meskipun kontroversi hati aku masih ku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran ya, walau basically fokus study aku di geophysics, tapi kita nggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan mengkudeta apa yang kita menjadi keinginan (silahkan dibaca dengan gaya bahasa vicky, hehehe..)

Baik, sekarang agak serius yaa..

Masih ingat saat salah satu partai di Indonesia dengan logo banteng yang berbendera merah (deskripsinya sudah lengkap kan ya?hehe) begitu kerasnya menentang kenaikan harga BBM

http://www.merdeka.com/artis/rieke-dyah-pitaloka-semangati-demo-kenaikan-bbm.html

http://www.beritasatu.com/nasional/37059-rieke-imbau-mahasiswa-se-indonesia-demo-tolak-bbm-naik.html

bahkan sampai membuat surat terbuka segala lho

http://www.merdeka.com/politik/surat-terbuka-rieke-kita-wakil-rakyat-atau-penipu-rakyat.html

tapi…….itu dulu….sekarang sudah lain sepertinya… (silahkan teman2 cari link berita sendiri ya..)

yang terbaru adalah tentang RUU pilkada,

ada yang tadinya mendukung tidak langsung, kemudian berbalik menjadi langsung. ada pula yang mendukung langsung kemudian berbalik menjadi tidak langsung

surya paloh (nasdem) dari menolak pilkada langsung berubah menjadi mendukung

http://politik.rmol.co/read/2013/10/07/128402/Surya-Paloh-Serukan-Hapus-Pilkada-Langsung-

hidayat nur wahid (pks) dari menolak pilkada tidak langsung berubah menjadi mendukung

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/04/02/mkm03h-pks-tolak-pilkada-tak-langsung

berjuta alasan mereka buat untuk membenarkan apa yang telah dan akan mereka lakukan. mereka memolesnya dengan kata-kata indah nan mematikan agar semua orang yang mendengar mendapatkan kesan terhadap perubahan sikap tersebut.

saya bukan pendukung atau simpatisan partai politik tertentu, bahkan waktu pileg kemarin saya golput alias tidak nyoblos.

kalau pepatah jawa mengatakan esuk dele sore tempe (pagi kedelai, sore tempe). Begitu mudahnya mereka berganti kata-kata. kalau versi mereka, mereka pasti akan mengatakan (politik itu dinamis).

bukan hasil akhirnya yang akan saya komentari, tapi apa yang disembunyikan dalam hati mereka mengenai tujuan dari perubahan sikap yang telah mereka pilih.

mereka mungkin menyangka, manusia kebanyakan pasti tidak akan tahu tujuan sebenarnya dari sikap mereka. tapi apakah mereka lupa Allah tidak mengetahui segala yang tersembunyi pada setiap hati manusia.

saya hanya berpikir, tidak takutkah mereka saat mereka berada di persidangan dengan hakim agungnya adalah Allah azza wa jalla??? kalau mereka berpikir bisa menyembunyikan hal tersebut kepada manusia, Allah kelak akan menampakkannya di hari kiamat, bukan melalui mulut mereka, tapi melalui mata, pendengaran, dan kulit mereka!!

“Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (QS fussilat,20)

Lalu bagaimana kita bisa mengelak kesaksian dari mata kita sementara kita didunia melihat dengan mata, bagaimana kita bisa mengelak kesaksian pendengaran kita sementara kita didunia mendengar dengannya.

Maka pikirkan lah sekali lagi wahai teman semuanya, kalau kita merasa berbohong didunia itu akan menyelamatkan kita, kulit lah yang akan mengatakan semuanya dihari kiamat kelak.

Ingatlah, karena akan tiba masanya saat mulut kita dikunci, dan berkata tangan, kaki, mata, telinga, kulit, terhadap apa yang telah mereka kerjakan di dunia ini.

Wahai diri, hati-hatilah dalam berbicara. karena semua yang telah engkau lakukan di dunia pasti akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

hidayat panuntun
kyoto, 3 oktober 2014