Maukah engkau dimadu?

maduAl-qur’an menulis dengan kata ‘asal.

Dalam surat Muhammad ayat 15,

وَأَنۡهَٰرٞ مِّنۡ عَسَلٖ مُّصَفّٗىۖ

“Dan sungai-sungai dari madu murni.. ” (QS. Muhammad: 15).

Secara bahasa, kata ini berarti “madu”.

Apabila ditambah dengan kata depan “di”, maka akan menjadi kata “dimadu“,

Sebuah kata yang sepertinya merupakan kata-kata keramat yang mungkin seakan tidak mau didengar oleh para istri.

Coba tanyakan pada istri masing-masing,

“wahai adinda, maukah engkau dimadu?” Maka bukan jawaban yang akan diterima, melainkan muka ngambek dan tambahan mellow dengan sedikit air mata menghiasi.

Kalaupun dijawab, mungkin si istri hanya akan menjawab singkat, “abi tega kah..??”

Tapi madu yang ini lain.

Sang pemberi madu itu bukan suaminya.. bukan hewan lebah.. bukan makhluk..

Sang pemberi madu adalah Allah azza wa jalla.

Mari kita simak penuturan sahabat ‘amr bin al-hamiq radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Allah memberinya ’asal.

Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa maksud ‘asal dari-Nya?’

Beliau bersabda,

“Allah berikan taufiq untuk beramal soleh, kemudian Allah cabut nyawanya dalam keadaan husnul khotimah.”

(HR. Ahmad 17784, Ibn Hibban 342, al-Hakim 1258 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Al-Munawi menjelaskan,

Dalam hadis, “apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, dia akan berikan ‘asal-Nya, maknanya adalah pujian yang baik di tengah masyarakat. Para sahabat bertanya, ‘Apa itu ‘asal dari Allah?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allah berikan taufiq untuk melakukan amal soleh sebelum dia mati.’

Dalam hadis ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut amal soleh yang Allah berikan kepada seseorang dengan kata ‘asal yang artinya madu. Karena madu adalah makanan yang paling bagus, yang bisa membuat manis semua yang diberi madu dan menjadi lebih bagus jika ditambah madu.

(at-Taisir bi Syarh Jami’ Shaghir, 1/126).

Jadi, maukah engkau dimadu?

Kyoto, 25 Maret 2015

Hidayat Panuntun

sumber: www.muslimah.or.id