Adakah yang ingin doanya dikabulkan? Atau dosanya diampuni oleh Allah?
Semua orang, termasuk saya, pasti sangat mau jika doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Rabbul ‘Alamin.
Mari kita simak penuturan sahabat ‘Ubadah bin Shamit menuturkan dari Nabi ﷺ berikut ini (HR-Bukhari 1086, No 1154 versi Fathul Bari):
صحيح البخاري ١٠٨٦: حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ هُوَ ابْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَيْرُ بْنُ هَانِئٍ قَالَ حَدَّثَنِي جُنَادَةُ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ حَدَّثَنِي عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي أَوْ دَعَا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ
Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bun AL Fadhal telah mengabarkan kepada kami Al Walid, dia adalah anak dari Muslim telah menceritakan kepada kami Al Awza’iy berkata: telah menceritakan kepada saya ‘Umair bin Hani’ berkata: telah menceritakan kepada saya Junadah bin Abu Umayyah telah menceritakan kepada saya ‘Ubadah bin Ash-Shamit dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang bangun di malam hari lalu membaca “laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. Alhamdulillahi wa subhaanallah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billah” (Tidak ada ilah yang berhaq disembah kecuali Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah yang memiliki kerajaan dan baginNya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah dan Maha Suci Allah dan tidak ada ilah kecuali Allah dan Allah Maha Besar dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Dia)
Kemudian dilanjutkan dengan membaca “Allahummaghfirlii” (Ya Allah ampunilah aku) atau berdo’a, maka akan dikabulkan baginya. Jika dia berwudlu’ lalu shalat maka shalatnya diterima.”
Dari hadist diatas, hal yang menurut kita (atau paling tidak saya) tampaknya sederhana bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi yang mengamalkan. Jadi, tepat setelah kita bangun tidur, baca:
laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. Alhamdulillahi wa subhaanallah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billah
kemudian dilanjutkan dengan:
- membaca Allahummaghfirlii (Ya Allah ampunilah aku), Maka dosanya akan diampuni.
- Berdo’a, Maka doanya akan dikabulkan.
- Berwudhu kemudian shalat, Maka shalatnya tersebut akan diterima.
Cukup sederhana bukan?
Mmm.. tidak terlalu sederhana untuk yang tidak biasa melakukan. Kebiasaan orang masa kini, apabila mereka bangun tidur, hal pertama yang dilakukan adalah melihat HP, atau menarik selimut kembali tidur, kemudian lupa untuk melakukan amalan diatas. Memohon kepada Allah untuk dimudahkan mengerjakan amalan sholih adalah kuncinya.
Sederhana, tapi memberikan manfaat yang luar biasa. Semoga kita diberi kekuatan untuk mengamalkannya.
Kyoto, 3 Januari 2019
Hidayat Panuntun