Ajarkan anakmu cara – cara menjadi orang yang terkenal dikalangan penduduk langit.
Begitulah sebuah kalimat sederhana yang bisa disimpulkan ketika kita membaca kisah seorang tabi’in ini. Manusia yang belum pernah sekalipun bertemu dengan Rasulullah ﷺ, tapi beliau ﷺ mengenal manusia ini. Sosok manusia yang Rasulullah ﷺ mensifatinya sebagai tabi’in terbaik.
… إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ
Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama Uwais… (HR. Muslim)
Ya, tabi’in paling baik..
Padahal, dia bukanlah seorang ahli ‘ilmu dikalangan kaum muslimin ketika itu, bukan seorang ahli hadist, pun juga ahli fiqh. Kita tidak akan pernah menjumpai satu kitab karangan beliau beredar dikalangan para pencari ilmu. Tidak ada satu hadist pun yang diriwayatkan dari jalur beliau. Tapi, Rasulullah ﷺ tetap menyebut beliau sebagai sebaik-baik tabi’in.
Kisah ini bermula dari perjumpaannya dengan khalifah kaum muslimin saat itu, amirul mu’minin Umar bin Khaththab. (HR-Muslim 4613, shahih)
…عَنْ أُسَيْرِ بْنِ جَابِرٍ قَالَ كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ إِذَا أَتَى عَلَيْهِ أَمْدَادُ أَهْلِ الْيَمَنِ سَأَلَهُمْ أَفِيكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ
Dari Usair bin Jabir dia berkata: “Ketika Umar bin Khaththab didatangi oleh rombongan orang-orang Yaman, ia selalu bertanya kepada mereka: ‘Apakah Uwais bin Amir dalam rombongan kalian?
Begitulah Umar saat menjumpai rombongan yang datang dari negeri Yaman, bertanya dengan pertanyaan yang sama untuk setiap rombongan yang datang. “Apakah ada seseorang yang bernama Uwais bin Amir dalam rombongan kalian?”
…حَتَّى أَتَى عَلَى أُوَيْسٍ فَقَالَ أَنْتَ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ نَعَمْ…
Hingga pada suatu hari, Khalifah Umar bin Khaththab bertemu dengan Uwais seraya bertanya: ‘Apakah kamu Uwais bin Amir? ‘ Uwais menjawab: ‘Ya. Benar saya adalah Uwais.’
Tuntas sudah pencarian Umar terhadap laki-laki ini, setelah sekian lama akhirnya beliau bisa menemukan seseorang yang bernama Uwais bin Amir, selanjutnya Umar pun bertanya lagi untuk memastikan Uwais yang ada dihadapannya saat ini adalah Uwais yang sesuai dengan yang sedang dia cari selama ini:
…قَالَ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَكَانَ بِكَ بَرَصٌ فَبَرَأْتَ مِنْهُ إِلَّا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ لَكَ وَالِدَةٌ قَالَ نَعَمْ…
Khalifah Umar bertanya lagi: ‘Kamu berasal dari Murad dan kemudian dan Qaran? ‘ Uwais menjawab: ‘Ya benar.’ Selanjutnya Khalifah Umar bertanya lagi: ‘Apakah kamu pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham pada dirimu? ‘ Uwais menjawab: ‘Ya benar.’ Khalifah Umar bertanya lagi: ‘Apakah ibumu masih ada? ‘ Uwais menjawab: ‘Ya, ibu saya masih ada.’
Tepat, semua ciri sudah benar. Inilah pemuda yang dicari oleh Umar selama ini. Perasaan lega dan senang terpancar di wajah Umar. Selanjutnya Umar pun menyampaikan sebuah kabar yang pernah disampaikan oleh Rasulullah ﷺ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَأْتِي عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلَّا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ فَإِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ
Khalifah Umar bin Khaththab berkata: ‘Hai Uwais, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman yang berasal dari Murad kemudian dari Qaran. Ia pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar uang dirham. Ibunya masih hidup dan ia selalu berbakti kepadanya. Kalau ia bersumpah atas nama Allah maka akan dikabulkan sumpahnya itu, maka jika kamu dapat memohon agar dia memohonkan ampunan untuk kalian, lakukanlah!
Umar bin Khaththab, seorang yang Rasulullah menyebut beliau dengan (HR-Ahmad 1543, shahih)
…وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ…
…Umar di syurga…
Tapi masih diperintahkan untuk memintakan ampunan Allah lewat Uwais, seseorang yang tidak pernah berjumpa dengan Rasulullah ﷺ sebelumnya
Begitulah sosok pemuda ini, tidak ada yang mengenalnya dikalangan penduduk bumi. Bahkan diantara para shahabat Rasulullah ﷺ, hanya Umar yang senantiasa menanyakan keberadaannya diantara rombongan yang datang dari Yaman. Akan tetapi sangat terkenal di kalangan penduduk langit.
Begitulah pemuda ini, ikhlas nya dia berbakti kepada ibu menjadikan sumpahnya pasti dikabulkan oleh Rabbul ‘alamin. Ikhlasnya dia berbakti kepada ibu menjadikan dia menjadi selebriti di kalangan penduduk langit.
Maka ajarkanlah anak kita cara-cara menjadi terkenal di kalangan penduduk langit. Ya, ajarkanlah anak kita cara-cara berbakti kepada kita dengan ikhlas.