How to pass driver license test in Japan (Kyoto)

sim1

Postingan kali ini adalah tentang bagaimana mendapatkan sim di Negara Jepang, khususnya Kyoto. Bahasa jawanya How to pass driver license test in Kyoto.

Dimulai dari sekitar 6 bulan setelah kami di Jepang, istri saya mulai merayu untuk punya mobil.

Biar bisa kemana-mana, ga repot naik dan ganti kendaraan umum, dll. Awalnya tidak begitu tertarik, tapi dengan lahirnya anak kami, saya pun akhirnya berpikir untuk membeli mobil.

eits, punya mobil kalau tidak punya sim ya sama saja ga bisa kemana-mana, alias pada bae ga iso  ning ndi-ndi.

Singkat cerita, akhir bulan maret tahun 2015 saya beranikan diri, mengikhlaskan jiwa dan raga (kaya mau apa aja, padahal cuma mau ujian sim ^^). Saya tidak akan cerita detail proses dari awal sampai akhir (bisa jadi full paper tuh nanti, tinggal submit ke jurnal, lulus deh saya, tapi cuma ngimpii).

Bagi yang sudah punya sim di Indonesia, prosesnya jauh lebih mudah dari pada harus buat sim dari awal bingit di Jepang (sim mobil ya cuy, bukan sim grobak ntar dikira penjual wedang ronde malah repot). Secara umum, prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Translate SIM mobil yang ada disini. sim mobil harus sudah berusia minimal 6 bulan (jadi kalau ada yang baru perpanjangan di Indonesia terus dibawa kesini, kasian deh lo ^^).

2. Bawa semua berkas ke kantor polisi tempat ujian sim diselenggarakan. Sayangnya saya lupa dokumen apa saja yang harus dibawa. Untuk detail itu, silahkan buka halaman ini. Adapun untuk lokasi tampat ujian sim terletak disini.

3. Jenis ujian ada 2, ujian tertulis (10 soal) dan ujian nyetir mobil.

Ujian tertulis adalah bagian yang paling gampang, minimal harus benar 7 dari 10 soal yang diberikan. Bagian yang paling sulit adalah test nyupirnya. Bagi yang kurang beruntung, biasanya 5 kali baru bisa tembus ujian alias lulus. Saya lulus test drive nya setelah percobaan yang ketiga (alhamdulillah).

Nah, berikut saya share step by step how to pass driving practice test nya. Saya mendapatkan file ini dari teman yang sebelumnya juga pernah ujian dan lulus kemudian saya edit sedikit, semoga bisa membantu. 🙂

* silahkan reload page jika document di bawah tidak muncul.

[gview file=”http://hidayatpanuntun.staff.ugm.ac.id/files/2015/10/How-To-Pass-DriveLic-Japan.pdf”]

Demikian pengalaman saya mendapatkan sim di Kyoto, untuk lebih detilnya bisa japri saya tanya-tanya langsung.

Saya akan dengan senang hati menjawab pertanyaan. じゃ。。 待ったね

 

Kyoto, 12 Desember 2015

Hidayat

Pindah rumah di Jepang

Tidak terasa, sudah hampir 5 bulan sejak kedatangan pertama saya di kota Kyoto, Japan. Tidak terasa pula saat-saat pindah dari dormitory milik kampus pun semakin dekat karena saya menyewa dormitory kampus hanya 6 bulan. Saat saya hubungi pimpinan dormitory untuk perpanjangan ternyata tidak disetujui apapun alasannya. Well, itu tidak mengejutkan buat saya karena memang dari awal peraturannya seperti itu, mahasiswa dilarang memperpanjang masa tinggal di dormitory kampus apapun alasannya.

Akhirnya saya pun dengan sangat terpaksa mencari tempat tinggal baru di kota ini, Kota Kyoto. Meninggalkan segala kemewahan yang ada di dormitory kampus, (lebay mode:on). Tapi memang tinggal di dormitory kampus sangat jauuuh lebih enak dibandingkan menyewa apartment apalagi kalau harus tinggal di kota besar seperti Tokyo atau Kyoto ini. Kenapa begitu, karena harga sewa dormitory kampus jauh lebih murah dari pada harga sewa apartement di luar yang harga sewanya bisa mencapai 3x harga sewa dormitory kampus. Apalagi untuk yang bawa keluarga, wah bisa langsung tekor nanti (hehe, lebay kok). Selain itu, biasanya di dormitory kampus kita bisa memakai internet dan air secara free (include dengan harga sewa), tapi kalau apartment di luar kita masih harus membayar sewa rumah, air, internet, listrik, gas, dll. Dan hasilnya tentu saja, biaya pengeluaran total untuk satu bulan bisa banyak banget.

Oke, kembali permasalahan pindahan rumah. Bagi mereka yang mau datang atau mereka baru datang mungkin agak kesulitan menemukan informasi tentang apartment yang ditawarkan. Di era digital sekarang ini, hampir semua informasi bisa kita dapatkan di internet. Tidak sedikit orang yang mengandalkan kemampuan mesin pencari mbah gugel (google) untuk mencari informasi. Tapi sayangnya, untuk mencari informasi apartment di Jepang dengan menggunakan Google akan kesulitan apabila kita mencari dengan kata kunci bahasa inggris, lebih lagi menggunakan bahasa indonesia (haloo, mana adaa). Mbah gugel bisa mencarikan untuk kita informasi apartment tentu saja dengan menggunakan kata kunci bahasa jepang.

Sudah banyak tulisan di banyak blog yang membahas tentang curhatan mereka saat mau pindah rumah di jepang. Berdasarkan analisa saya, ada informasi penting yang mungkin lupa mereka tuliskan. Informasi itu ada ada tidaknya web yang mengiklankan apartment yang siap huni. Naah, melalui tulisan pendek ini, saya tidak akan berbicara mengenai persiapan pindahan saya (bukan curcol, hehe) saya akan share untuk teman-teman semua web yang menyediakan informasi tentang apartment di jepang. Berikut adalah link untuk mencari apartment di jepang:

 

Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana dengan barang-barangnya?? Padahal tidak punya truk atau mobil untuk mengangkut barang-barang yang ada di apartment lama…
jangan bingung, Alhamdulillah jepang adalah negara maju, kita bisa dengan mudah menemukan tenaga profesional untuk keperluan tersebut. Bahkan hebatnya lagi, tenaga profesional tersebut mengurus dan mengepack peralatan rumah kita dengan sangat rapi kemudian menatanya ke rumah yang baru, dahsyat sekali. Coba lihat video di bawah ini :
http://www.youtube.com/watch?v=LakMmxg_sQg

Berikut adalah Web yang menyediakan jasa untuk pindahan barang-barang di jepang:
Pekerjaan yang mereka lakukan sangat rapi sekali, tapi jangan kaget dengan biaya yang harus dikeluarkan. Minimal 60 ribu yen untuk memindah perabot apartment. Ya bisa kurang dikit, tapi kalau barang kita banyak, tambah nya jadi banyak.
Untuk lebih jelasnya lagi, bagi yang ingin mengetahui diagram alir bagaimana pindah rumah di jepang, dari mulai masuk sampai dengan mau keluar meninggalkan rumah tersebut dapat dilihat di link berikut ini :
Semua link diatas kebanyakan berbahasa jepang, bagi yang belum mahir berbahasa jepang saya punya tips agar bisa membaca informasi dari web diatas. Gunakan browser Google Chrome kemudian klik translate saat Browser keluar Pop-up “translate”. Jangan lupa diatur terlebih dahulu input dan output bahasa yang akan digunakan saat translate bahasa.

Demikian, mudah-mudahan bisa membantu.

kyoto, 22 Februari 2014